DATANGNYA KAPAL

Arabirawa
2 min readJul 5, 2020

--

Pagiku disambut kabar buruk yang tak pernah kubayangkan, Sang Guru akan pergi meninggalkan kami. Bergegas kupacu motorku menuju pelabuhan aku tidak ingin kecewa tapi tak bisa kupungkiri aku ingin bertemu dengannya setidaknya untuk terakhir kalinya, bukan apa saat ini bukan aku yakin ada banyak orang selain diriku yang menuju pelabuhan dengan alasan yang sama.

Bisa kalian bayangkan betapa tidak rela hati bila orang yang memberikan kesejukan lewat kehadiran dan tutur katanya, seseorang yang terlihat begitu bijaksana akan pergi.

Aku sampai di pelabuhan, kulihat dari kejauhan Sang Guru kami berjalan dengan santai seolah ia tidak membawa beban apapun ketika akan meninggalkan kami, “guru tinggallah beberapa lama lagi di sini, dan jikalau bisa sudillah menetap bersama kami ” teriak seseorang yang tidak dapat kulihat wajahnya pun tidak kukenali suaranya, tapi ucapannya seolah mewakili apa yang ingin kusampaikan , dan mungkin itu juga yang ada di kepala mereka yang ikut berkumpul di sini.

Sang Guru menghentikan lngkahnya dan memalingkan wajah damainya pada kami, ia mengambil nafas panjang dan semua orang terdiam, tidak ada suara dari penjuru manapun tidak ada angin atau suara bising lain sebagaimana biasa ditemukan di sebuah pelabuhan, semua mata menuju padanya dengan hati yang terus berharap. “aku tidak mengerti dengan apa yang kalian pikirkan, aku datang pada kalian hanya sebagai pengelana yang singgah di tempat kalian, sebagai pengelana biasa yang ikut menjalani kegiatan sebagaimana kalian biasa lakukan. Kalian tidak pernah bertanya padaku tentang hal hal yang lebih dalam tentang apa yang sudah kalian ketahui bahwa mungkin aku punya jawabannya, lalu sekarang ketika aku ingin pergi kalian berbondong bondong datang dan menyuruhku tinggal aku benar benar tidak mengerti. ”

Kapal datang membawa Sang Guru kami pergi meninggalkan kami yang berlinang air mata penyesalan atas kebodohan diri kami yang menyianyiakan kehadiran orang yang bijaksana yang mungkin bisa menjawab pertanyaan pertanyaan yang kami tidak tau harus mencari jawaban pada siapa, dan saat orang itu ingin pergi kami baru menyadari betapa bodohnya kami.

Tapi sungguh aku merasa beruntung karena sampai pada saat terakhir dirinya hadir di sekitar kami ia masih memberikan kami pelajaran yang mungkin tidak akan terlupakan.

--

--

Arabirawa
Arabirawa

No responses yet